Senin, 27 Oktober 2008

Entah Mengapa

Entah apa penyebabnya aku sukar sekali untuk memejamkan mata.Sambil menunggu mata terlelap.Ku coba untuk sedikit menulis sajak, tapi jangan dihina yach... nie sajak ku buat di saat aku lagi stress... stress karena tugas kuliah makin menumpuk.Jadi harap dimaklumi.
Dalam tidurku nanti bolehkah aku bermimpi lepas ?
Menyendiri di bulan biar aku bisa menatap bumi
Melihat manusia sibuk dengan urusannya sendiri
Akh...Rasanya semakin asyik aku disini
Aku tak ingin kembali
Ke tempat di mana aku selalu disuruh lari
Mengejar sesuatu yang ku cari
Malas ku berbicara sesuatu hari ini
Lebih baik ku membisu bersama sunyi

Melupakan ingatan yang membebani
Membersihkan isi kepalaku yang seperti
Merangkul seisi bumi
Akh..pantas saja orang banyak bermimpi
Tentang negeri bulan
Ternyata lebih enak bermimpi disana
Daripada dibanding aku bermimpi di kolong lemari.
By febry abrar... Jam 12 sudah na...sadang sudah ku guring!!!


Read More......

Selasa, 14 Oktober 2008

Hari ini Aku sombong...
Padahal sudah berkali-kali aku dengar
Kalau di atas langit masih ada langit
Ah...Kadang terlintas sesuatu keinginan
Untuk tegak berdiri
Di atas puncak yang tinggi

Tanpa didera oleh angin yang kencang
Sesekali menengok ke puncak yang lebih tinggi lagi
Melupakan segala kehinaan
Melampiaskan amarah
Mengambil kebisuan alam
Sampai tenang jiwaku...
Biar sombongku lenyap
Tak bertuan terangkat kelangit


Read More......

Jumat, 10 Oktober 2008

Orang Bodoh Tak Selamanya Bodoh

Orang selalu berpikir negatif bila mendengar kata bodoh, memang kata tersebut terkadang sangat tabu apabila diucapkan.Kadang orang akan marah apabila dirinya dikatakan bodoh. Sungguh sangat disayangkan, padahal manusia terlahir dengan kekurangan dan kelebihan.Terlepas dari itu semua terlintas dibenak pertanyaan dari sudut pandang apa kita menilai seseorang tersebut hingga bisa dikatakan bodoh ? . saya hanya memberikan contoh si A adalah anak dari seorang buruh bangunan, waktu ia sekolah selalu mendapat peringkat kelas yang terakhir. Sedangkan si B adalah anak seorang guru SD, waktu sekolah ia menjadi juara kelas. Kemudian apa yang ada dalam benak kita tentu si B adalah murid yang pandai sedangkan si A adalah murid yang bodoh. Setelah selesai sekolah si B kemudian melanjutkan sekolah ke Perguruan Tinggi sedangkan si A hanya menjadi buruh bangunan seperti bapaknya. Waktu terus berlalu tak terasa si B telah selesai kuliah, setelah susah payah kuliah ternyata si B hanya menjadi pengangguran sedangkan si A karena sudah kurang lebih 5 tahun menjadi buruh ia begitu menikmati pekerjaannya sebagai buruh bangunan. Nasib si B karena telah lama jadi pengangguran akhirnya ia memutuskan untuk bekerja sebagai buruh bangunan sesambil mencari lowongan kerja yang lebih bergengsi. Sekarang pekerjaan Si B sama dengan pekerjaan si A, apa yang terjadi dalam pekerjaan tersebut ternyata Si B sering kena marah oleh majikan karena selalu salah dalam bekerja ia dianggap bodoh dan tidak mempunyai ilmu sama sekali dalam hal tersebut sedangkan si A bekerja sesuai

dengan ilmu dan pengalaman yang ia peroleh sebagai buruh bangunan disini kita lihat kalau si B adalah buruh yang bodoh sedangkan si A adalah buruh yang pandai. Jadi apakah tolak ukur seperti itu kita menilai seseorang tersebut dikatakan bodoh atau pandai. Tentu jawabannya bisa ya dan tidak. Ukuran bodoh atau pandai adalah relatif. Tergantung masing-masing dari sudutpandang apa ia menilai seseorang tersebut bodoh atau pandai.Sedikit mengutip dari buku Antonio Gramsci “ Pada dasarnya,semua orang punya potensi menjadi intelektual,sesuai dengan kecerdasan yang dimilikinya dan dalam cara menggunakannya.Tetapi tidak semua orang adalah intelektual dalam fungsi sosial.” Kemudian ada lagi pertanyaan bisakah orang bodoh menjadi pandai ? jawabannya juga sama bisa ya dan juga tidak. Orang bodoh berubah menjadi pandai tentunya melalui serangkaian proses yang menyebabkan ia kemudian dikatakan pandai. Jadi teringat dengan pepatah yang mengatakan belakang parang pun bila di asah akan pandai, orang yang bodoh pun bila diasah (dengan belajar) akan pandai. Dari pepatah tersebut dapat kita lihat serangkaian proses yang menyebabkan ia menjadi pandai adalah dengan belajar.Dan juga sebaliknya. Tapi apakah anda percaya kalau orang bodoh tak selamanya bodoh ? mungkin jawabannya ada di masing-masing pikiran anda.

Read More......