Selasa, 04 November 2008

Budak dan Jiwa Bebas

Jiwa-jiwa yang bebas
Sekarang masih terbelenggu
Dan terikat dalam rantai kapitalis
Mereka sekarang sedang menunggu
Kapan datangnya para pembebas
Dalam suasana merah bercampur ungu
Para budak sedang tertindas

Tapi batinnya terus menderu
Jiwanya selalu memaksa lepas
Kini Kami para budak sedang mencari palu
Untuk memukul lonceng genderang keras
Biar terdengar hingga ke semua penjuru
Teriakan kebebasan biar meluas
Supaya para kapitalis tau
Jiwa-jiwa yang bebas
Dan kami para budak-budak bersatu
Ingin meruntuhkan tembok –tembokmu wahai para kapitalis.
By febry abrar.


Tidak ada komentar: