Senin, 22 Desember 2008

Melestarikan Budaya Sungai

Jika kita berkeliling Kota Banjarmasin di mana-mana akan menjumpai berbagai macam nama sungai . Sesuai dengan Ikon Kota Banjarmasin yang dikenal sebagai kota seribu sungai. Jadi tak heran jika orang banjar takkan pernah lepas dengan budaya sungainya sebab Satu hal yang mesti kita ketahui, sejak dari dulu seluruh aktivitas penduduk ( orang banjar ) selalu tak bisa lepas dengan sungai. Mulai dari aktivitas Mandi,cuci,kakus ( MCK) sampai dengan aktivitas yang lainnya. Maka dari itu tak heran jika Budaya sungai yang dimiliki menghasilkan sesuatu wujud kebudayaan material berupa Jukung,Rumah Lanting dsb.

Sekarang tantangan mulai menghadang kepada kita sendiri ,mampukah generasi kita sekarang menjaga dan melestarikannya ? Melihat akan beranekaragam khasanah Budaya yang dimiliki. Tentunya kita sebagai generasi penerus berkewajiban melestarikan budaya tersebut agar jangan sampai hilang ditelan Zaman.Mengingat kembali apa yang telah dikatakan oleh Herskovits “ kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain”.Budaya banjar yang begitu lekat dalam jati diri orang banjar merupakan warisan yang paling berharga ditengah zaman yang rawan akan pengaruh budaya barat. Sungguh disayangkan jika suatu saat nanti warisan tersebut tenggelam ditelan budaya barat. Jika melihat generasi penerus kita yang lebih bergaya hidup ala kebarat-baratan dengan jiwa hedonisme. Ini merupakan lampu merah terhadap Budaya kita pada umumnya dan budaya banjar pada khususnya.
Tak dapat dibayangkan jika hasil dari budaya sungai kita seperti jukung dan rumah lanting keberadaannya menuju kepunahan mengingat akan kemajuan teknologi.Contoh yang konkrit sekarang Jumlah Rumah lanting dapat kita hitung dengan jari. Sama halnya nasibnya dengan Jukung, bisa saja nantinya akan menjadi benda koleksi meseum belaka. Alangkah ruginya kita jika suatu saat hanya menjadi kenangan bagi anak cucu kita
Sungguh Ironis memang jika orang banjar kehilangan budaya sungainya.Al hasil budaya sungai tersebut hanya terekam di dalam buku-buku,foto-foto kenangan, yang hanya di baca atau dilihat jika generasi orang banjar yang akan datang kangen akan keunikan budaya sungai. Mungkin mereka hanya membaca tiap lembar teks yang memuat tulisan atau melihat foto-foto langka yang tidak bisa ditemukan lagi pada zamannya.
Siapkah anda akan hal tersebut ? mulai dari sekarang lestarikan budaya sungai kita. Agar eksestensi budaya banjar terus tegak berdiri di tengah arus budaya luar yang sewaktu-waktu menghanyutkan budaya kita sendiri. Budaya sungai budayanya orang banjar.***

Tidak ada komentar: