Selasa, 06 Mei 2008

Diskusi Menguntungkan atau Merugikan ?

Mahasiswa dapat di artikan sebagai siswa yang sudah besar. Tidak seperti anak SMA lagi.Apakah mau seorang mahasiswa masih di katakan anak SMA ? Ya jelas Tidak
Sekarang diskusi merupakan makanan bagi setiap mahasiswa.kalau mahasiswa gak biasa ngomong dalam diskusi . bisa dikatakan mahasiswa bebek.Artinya mahasiswa terebut kaya bebek patuh terhadap tuannya..tidak punya pendapat sama sekali. Yang jelas sekarang bukan lagi zaman orde baru.Sekarang zaman reformasi setiap orang bebas mengeluarkan pendapatnya sendiri tidak lagi seperti sistem pendidikan zaman orde baru. Orang berbicara bisa dikatakan salah.bisa-bisa dikatakan menghasut atau menentang .
Banyak kalangan yang mengatakan kalau latihan berdiskusi itu sangat penting, sangat bagus,sangat-sangat dsb. Terlebih lagi dosennya mahasiswa sangat mendukung sekali kegiatan berdiskusi. Agar jangan sampai kalau sudah mahasiswa tidak bisa ngomong alias berdebat.akan tetapi sekarang banyak juga mahasiswa yang sampai sekarang belum hebat berdebat alias tidak bisa. Nah kalau ini pasti orang-orang yang akan menyebutnya mahasiswa bebek. Tetapi hal tersebut saya berani mengatakan tidak dalam dunia saya.mereka bukan mahasiswa bebek seperti yang kebanyakan orang katakan.justru menurut saya mereka adalah korban dari para bebek-bebek tersebut. Sebab kalau dalam diskusi para bebek saja yang merasa paling hebat dalam berdiskusi,paling benar argumentnya dan meremehkan pendapat orang yang dianggap kurang pintar dalam berdiskusi.Memang benar kalau berdiskusi adalah belajar mempertahankan argument. Meskipun pendapat kita tersebut tak ada yang benarnya.Hakikatnya berdiskusi adalah beradu argument benar dan salah.
Berdiskusi dalam berbagai macam hal tentunya akan menambah wacana kita.Ilmu bertambah kelincahan berbicara juga bertambah. Akan tetapi saya justru mengkritik kalau semua manusia di Indonesia semuanya pintar berdiskusi,pintar berdebat selanjutnya kapan actionnya.tentunya semuanya akan banyak mendebat dan mendiskusikan ketimbang pelaksanaannya.Yang dibutuhkan oleh bangsa kita sekarang ini adalah orang-orang yang memiliki kecerdasan dan memiliki komitmen yang tinggi dalam pelaksaannya dan juga bertanggung jawab.Bukan membutuhkan orang-orang yang pandai berdiskusi dan mendebat. Saya cenderung memilih pemimpin yang bisu akan tetapi pelaksaannya ( works) nomor satu dibandingkan dengan pemimpin yang pandai berbicara tetapi nihil hasilnya.
Sudah saatnya kita untuk bangkit jangan terlalu banyak berdiskusi akan tetapi pelaksanaannya nihil.Lebih baik sedikit berdiskusi dan memperbanyak pelaksanaanya (works).Seperti pendapat bijak yang mengatakan suatu perencanaan tidak akan terwujud apabila tidak dilaksanakan.Jadi buat apa kita berencana ( Berdiskusi,berdebat) akan tetapi wujud konkritnya tidak ada ?

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Diskusi kan tanda orang berpikir...??? Lebih baik kita hendaknya dapat merefleksikan omongan kita dalam diskusi. Setidaknya lebih baik daripada berdiam diri, lebih baik kita bersuara agar kita dapat dikatakan berpikir...